Jika Anda memiliki pertanyaan, Kapan bayi boleh berenang? maka tidak salah untuk terus membaca artikel tutorial ini.
Olahraga renang bukan olahraga yang bermanfaat untuk orang dewasa saja. Melainkan hampir untuk semua kalangan seperti remaja, anak-anak, bahkan mulai dari bayi.
Dari berbagai manfaat yang ditimbulkan akibat dilakukannya olahraga renang membuat semua orang dengan rajinnya berlatih renang sampai mahir bahkan rela mengajari anak-anak mereka untuk bisa berenang pula.
Selain itu, mereka juga rela meluangkan waktu untuk si buah hati yang masih berumur bayi untuk turut merasakan dan menyerap manfaat dari olahraga renang tersebut.
Istimewanya lagi, mengajak buah hati berenang bersama menjadikan Anda membangun momen-momen berkesan antara orang tua dengan si buah hati.
Akan tetapi, pada umur berapa si buah hati yang masih berstatus bayi dapat diajak berenang?
Pasalnya tidak boleh sembarangan pula kapan dan kondisi yang seperti apa kita dapat mengajak si bayi tercinta untuk berenang. Karena, jika kita menginginkan manfaat dari berenang itu sendiri, maka proses serta prosedur yang dilakukan juga harus sesuai dengan semestinya.
Seperti halnya kita juga harus mengetahui kapan bayi boleh berenang. Topik itu pula yang menjadi perbincangan hangat bagi kebanyakan orang tua karena tentunya menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka. Nah, jika Anda belum mengetahui kapan bayi boleh berenang, maka Anda perlu membaca ulasan berikut sampai tuntas.
Kapan Bayi Boleh Berenang?
Seperti yang kita ketahui bahwa tentu saja bayi belum benar-benar bisa berenang. Akan tetapi, refleks yang dimiliki si bayi dapat Anda manfaatkan sebagai orang tua sekaligus sebagai pengawas dalam mengajarinya berenang.
Nantinya Anda akan melihat si bayi secara alami dapat melakukan gerakan-gerakan seperti halnya gerakan berenang.
Dan jika pertanyaannya adalah mulai kapan, maka Anda dapat menunggu sampai bayi berusia minimal 6 minggu terlebih dahulu sebelum mengajaknya berenang. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah Anda atau pun si bayi terkena infeksi.
Lebih-lebih jika si ibu melahirkan si bayi dengan cara caesar. Maka jika hendak berenang, maka harus menunggu waktu lebih lama lagi dibandingkan dengan ibu yang melahirkan normal jika hendak berenang. Tentunya juga jangan lupa untuk konsultasi hal tersebut pada dokter supaya mengetahui jalan terbaiknya.
Selain mengetahui kapan bayi boleh berenang, Anda juga perlu mengetahui beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan seperti mencari informasi yang berkaitan dengan kelas berenang bayi. Anda sebagai orang tua dapat mengikutsertakan si bayi untuk mengikuti kelas berenang bayi yang menggunakan kolam renang khusus bayi dengan suhu yang hangat.
Namun, jika Anda hendak mengajak bayi berenang ke kolam renang umum, maka Anda dapat mengajaknya ketika bayi berusia minimal 6 bulan dengan keadaan air masih dalam kondisi hangat. Akan tetapi, perlu diperhatikan keramaian yang ada karena bisa jadi si bayi kurang nyaman dengan keramaian tersebut.
Sedangkan perihal bakteri pada kolam renang, Anda tidak perlu khawatir karena adanya klorin pada kolam renang tersebut tentunya akan membunuh kuman yang ada.
Nah, untuk metodenya sendiri Anda dapat memulainya sebentar-sebentar degan perlahan-lahan. Lakukan dengan diawali sekitar 10 menit. Kemudian sesi berikut-berikutnya dapat diperlama dari sesi sebelumnya. Anda juga perlu ingat bahwa jangan diam di air selama lebih dari 30 menit. Selain itu, segeralah keluar dari air jika si kecil tampak kedinginan hingga mulai menangis.
Karena semua itu menunjukkan bahwa si bayi mulai tidak nyaman dengan kondisi yang ada. Bukan hanya itu, Anda juga harus ingat jika si buah hati sudah mulai makan MPASI, maka jangan coba-coba ajak si kecil berenang langsung setelah makan.
Bagaimana Cara Mengajari Bayi Berenang?
Selain mengetahui kapan bayi boleh berenang, Anda juga harus mengetahui bagaimana cara mengajari bayi berenang. Dan untuk caranya sendiri, perhatikan langkah-langkah di bawah ini untuk Anda pelajari dan terapkan ketika hendak mengajarai si bayi dalam berenang.
Baca: manfaat berenang untuk anak
1. Dimulai dari Kolam Renang Tiup
Anda dapat memulai membiasakan bayi pada air dengan memanfaatkan kolam renang tiup atau dengan kata lain juga dapat disebut dengan bath tub. Anda dapat melakukannya dengan ikut terjun di dalamnya sebagai bentuk pembuktian bahwa tempat itu aman dan juga menyenangkan bagi si buah hati.
Selanjutnya Anda dapat menindaklanjuti tahap ini dengan menyiram kepala si buah hati secara perlahan sampai membasahi wajahnya juga. Hati-hati dan perhatikan pula jangan sampai air yang mengalir tersebut masuk ke dalam telinga si buah hati.
2. Bermain dengan Air
Ajak si buah hati bermain-main dengan air dengan syarat tali pusarnya sudah puput. Mengenalkan air sedini mungkin dengan cara mengajaknya bermain air pada si buah hati juga menjadi salah satu langkah yang penting sebelum mengajaknya berenang secara langsung.
3. Cek Suhu Air yang Digunakan
Perhatikan dan ingat supaya suhu air yang Anda gunakan merupakan suhu air dalam keadaan hangat. Akan tetapi jangan terlalu panas karena akan membuat si bayi tidak nyaman pula. sedangkan jika si kecil sudah mulai menggigil atau kulitnya sudah mulai terlihat kebiru-biruan, maka cepat-cepatlah keluar dari air dan hangatkan si buah hati Anda segera dengan selimut ya…
4. Jangan Gunakan Pelampung Melainkan Pegangi Bayi Setiap Saat
Selain demi keamanan, memegangi bayi secara langsung juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk semakin mempererat hubungan antara orang tua dengan si buah hati. Sehingga, jika Anda merasa menggunakan pelampung merupakan cara yang lebih aman, maka kurang tepat karena pelampung justru membuat bayi berada pada posisi vertikal padahal jika hendak belajar berenang psosisi bayi harus berada pada psosisi horizontal.
5. Usahakan Timbulkan Kesan Menyenangkan Tentang Semua yang Berkaitan dengan Air
Mandi contohnya. Buat kegiatan mandi si kecil sebagai bentuk bermain air yang menyenangkan tanpa memicu adanya stres atau tekanan. Anda dapat melakukannya dengan mengajak si kecil berbincang, tersenyum, bernyanyi, maupun memainkan mainan karet yang aman untuk diajak mandi.
Hal tersebut dilakukan supaya si buah hati mengasumsikan atau mengasosiasikan sebagai hal-hal yang seru dan menyenangkan. Sehingga, jika berenang nantinya, si kecil sudah tidak kaget lagi dengan air atau pun takut dengan air. Melainkan senang dan tertarik untuk bermain air yang dianggap menyenangkan tersebut.
6. Berusaha Mengikuti Kemauan si Bayi
Tidak semua bayi langsung suka dengan air ketika diajak bermain air atau berenang. Karena, terdapat beberapa dari mereka yang masih ragu-ragu dengan air bahkan sampai menangis atau rewel ketika berjumpa dengan air.
Jika hal tersebut terjadi, maka jangan paksakan hal tersebut supaya bayi tidak mengasosiasikan air dengan hal yang tidak baik yang mereka benci. Cobalah mengatasinya dengan mengajak ngobrol atau biarkan si bayi beristirahat dan makan.
Dengan demikian, maka ajakan berenang perlahan-lahan akan sesuai dengan harapan. Demikian artikel berkaitan dengan kapan bayi boleh berenang serta bagaimana cara mengejari bayi berenang mulai dari nol. Semoga bermanfaat…