Jika Anda memiliki kolam renang, maka Anda pun harus siap dengan berbagai bentuk konsekuensi perawatannya. Berbicara soal perawatan, merawat kolam renang harus dilakukan secara ekstra, terlebih saat musim hujan. Hal ini sangat berlaku bagi anda yang memiliki kolam renang outdoor.
Kotoran dan beragam pencemaran udara bisa muncul tiba-tiba dan mencemari air kolam. Di saat musim hujan, air hujan akan bercampur dengan air kolam sehingga hal ini berpotensi menyebabkan masalah kebersihan pada kolam renang tersebut.
8 Kiat Merawat Kolam Renang Musim Hujan Tanpa Bantuan Ahli

Merawat kolam renang musim hujan ataupun perawatan pada musim kemarau tetap diperlukan. Harus dijadwalkan secara rutin. Dikerjakan terus-menerus untuk menjaga kualitas air kolam itu sendiri.
Masalah kebersihan tentu sangat berkaitan dengan masalah kesehatan. Maka dari itulah, merawat kolam renang pada saat musim hujan, sangat diperlukan. Bagaimana caranya? berikut penjelasannya!
1. Mengontrol lumut dan bakteri
Mengontrol lumut dan bakteri merupakan salah satu cara dalam merawat kolam renang di musim hujan. Kolam renang yang berlumut dapat dikatakan kolam renang yang tidak terawat. Tidak hanya itu, adanya lumut pada kolam renang juga menyebabkan timbulnya penyakit.
Lebih dari itu, adanya lumut pada kolam renang menjadikan kolam renang tersebut tidak enak dipandang. Salah satu cara agar hal ini tidak terjadi yaitu dengan menjaga kadar pH kolam renang. Jagalah pH agar tetap stabil sehingga lumut hijau tidak dapat tumbuh di dalamnya. Ini poin pertama dalam merawat kolam renang musim hujan.
2. Mengontrol volume air
Saat musim hujan, volume air kolam renang akan bertambah otomatis, karena masuknya air hujan ke dalam bak kolam. Hal ini akan menjadikan air kolam renang akan tampak keruh. Tidak hanya itu, percampuran ini juga bisa membawa kotoran yang pada akhirnya mengendap di dasar kolam renang.
Penambahan air hujan, jelas akan mempengaruhi kadar chlorin yang mengakibatkan air kolam renang berwarna hijau. Merawat kolam renang di musim hujan akan membutuhkan banyak chemical untuk mengembalikan kadar chlorine dan pH agar dalam rentang yang normal.
3. Membersihkan kolam secara berkala
Cara merawat kolam renang musim hujan yang ketiga adalah melakukan kegiatan kebersihan dengan rutin. Membersihkan dan menjaga kebersihannya adalah hal wajib yang harus Anda lakukan. Dengan membersihkan kolam renang secara berkala, maka kualitas air kolam bisa tetap terjaga.
Untuk itu, Anda sebaiknya mengatur jadwal dan tidak menunggu kolam renang kotor. Jika dibutuhkan, Anda bisa menguras air kolam renang, lalu Anda bisa menyikat dinding kolam renang agar lebih bersih.
4. Membuang kotoran yang mengambang
Saat musim hujan, akan banyak kotoran dan sampah kering, misalnya daun, plastik, dll bisa mengotori kolam renang. Dengan begitu, kolam akan penuh sampah. Untuk itu, Anda harus membersihkan kotoran tersebut agar kolam terlihat bersih.
5. Mengeringkan kolam
Selepas musim hujan, air yang ada di kolam renang pasti kotor. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan treatment, Anda bisa mengurasnya. Lalu ganti dengan air baru yang bersih.
Setelah dikuras dan dibersihkan, langkah selanjutnya diamkan kolam tersebut dua atau tiga puluh hari. Lalu, isi kembali kolam dengan air baru. Di saat proses ini, anda bisa mendeteksi kolam apakah terdapat kerusakan atau tidak di dinding kolam.
6. Menggunakan soda ash

Soda ash memiliki banyak manfaat untuk merawat kolam renang outdoor, terlebih saat musim hujan. Dengan mencampurkan soda ash ini, maka air kolam renang akan tetap terjaga kebersihannya.
Soda ash ini bisa berfungsi untuk menghilangkan bau tak sedap / anyir pada air akibat tercampur air hujan. Namun, Anda harus menggunakannya sesuai takaran, jangan terlalu banyak.
7. Menggunakan sistem filtrasi
Langkah selanjutnya, Anda bisa menambahkan sistem filtrasi pada kolam renang. Hal ini bisa Anda rencanakan sebelumnya, disaat Anda masih dalam perencanaan membuat kolam.
Sistem filtrasi adalah proses penyaringan yang dapat menjadikan kolam renang tetap terjaga kebersihannya. Tidak hanya itu, sirkulasi dalam air juga bisa berlangsung otomatis. Dengan begitu, perawatan kolam renang akan lebih ringan dilakukan.
8. Menggunakan kaporit tablet
Langkah lainnya untuk merawat kolam renang musim hujan yaitu dengan menggunakan kaporit tablet. Anda bisa menggunakannya sebanyak 2 butir. Kaporit ini berperan sebagai pencegah agar tidak terjadi penurunan kadar chlorine dalam air karena penambahan air hujan.
Itulah beberapa cara untuk merawat kolam renang musim hujan, utamanya saat musim penghujan tiba. Setiap orang pasti ingin memiliki kolam renang, namun harus didukung dengan pengetahuan lebih terkait bagaimana cara merawat kolam renang itu sendiri sehingga kolam renang tetap terjaga kebersihannya dan tetap sehat.
Syarat air kolam renang dikatakan sehat
Setelah mengetahui bagaimana cara merawat kolam renang musim hujan, selanjutnya Anda juga harus mengetahui bagaimana air kolam renang yang bisa dikatakan sehat. Anda bisa membaca penjelasan berikut.
Air kolam berwarna biru langit
Syarat pertama yaitu air kolam renang haruslah berwarna biru langit. Jika ada kolam renang yang berwarna hijau, maka hal tersebut adalah tanda bahwa pH air sudah tidak stabil lagi.
Lebih dari itu, kolam renang sudah banyak mengandung lumut atau ganggang hijau. Hal ini tentu tidak bersih lagi. Silahkan baca artikel kami tentang cara menjernihkan kolam renang yang berwarna hijau. Ini bagus untuk Anda yang belum mengetahui tekniknya.
Air kolam renang tidak berbau
Selanjutnya, air kolam renang tidak berbau. Kolam renang yang sehat, airnya tidak akan timbul bau apapun, apalagi bau busuk. Air yang berbau adalah indikasi bahwa air tersebut tidak sehat dan tidak dibersihkan secara rutin. Air yang berbau berarti sudah terkontaminasi sesuatu yang kotor.
Memiliki pH stabil
Air kolam renang yang bersih dan sehat harus memiliki pH stabil yaitu antara 7,2 – 7,8. Jika dilihat secara kasat mata, air kolam renang dengan pH stabil akan tampak berwarna biru langit atau jernih. Jika warnanya tidak demikian, maka dapat dipastikan pH air sudah tidak stabil lagi.
Tidak mengandung banyak kaporit
Kaporit adalah salah satu bahan kimia yang sering ditambahkan pada air di kolam renang. Tujuannya adalah untuk membunuh kuman penyakit di air.
Namun, penambahan kaporit ini juga tidak sembarangan. Ada ukuran yang harus anda penuhi jika anda ingin menambahkannya pada kolam renang.
Jika kaporit diberikan terlalu banyak, maka hal ini tidak baik untuk kesehatan pengguna kolam renang karena bisa menjadikan mata merah.
Memiliki standar filtrasi yang baik
Di dalam air pasti terdapat kuman yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Kuman atau bakteri ini pasti ada, terlebih di kolam renang umum yang sudah dipakai banyak orang. Untuk itu, pada kolam renang sebaiknya memiliki sistem filtrasi/penyaringan yang baik sehingga kualitas air kolam tetap terjaga.
Bebas endapan
Kolam renang yang terdapat endapan akan menghasilkan air yang keruh. Endapan ini sewaktu-waktu bisa saja tercampur dengan air kolam sehingga bisa keruh dan tercemar. Air yang dikatakan bersih dan sehat tentu air yang bebas dari endapan.
Bebas zat kimia arsenic
Zat kimia arsen ini sangat berpotensi mencemari lingkungan. Zat ini biasanya untuk mematikan hama yang menyerang pertanian dan ada dalam paparan pestisida. Tidak hanya dapat mematikan hama, jika zat ini tertelan oleh manusia tentu akan berakibat buruk untuk kesehatan.
Memiliki suhu normal
Suhu normal air bersih dan sehat tidak terlalu panas dan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Suhu yang tingi bisa merangsang penguapan, sementra suhu rendah bisa menyebabkan pembekuan air. Kisaran suhu normal air yaitu antara 10 – 25 derajat celcius.
Jenis penyakit di kolam renang
Setelah Anda mengetahui bagaimana syarat air kolam renang yang bersih dan sehat. Selanjutnya, Anda harus mengetahui beragam penyakit yang biasanya ada di kolam renang. Untuk itulah, kebersihan kolam renang perlu dijaga agar penyakit-penyakit ini tidak menjangkiti anda. Apa saja penyakit itu?
Diare
Bakteri penyebab diare dapat ditemukan di kolam renang, seperti; Shigella, E.coli, Norovirus, Cryptosporidium, dan Giardia intestinalis. Parasit tersebut dapat ditemukan pada kotoran manusia dan bisa menyebar saat Anda menelan air kolam tanpa sengaja yang sudah terkontaminasi feses.
Faktanya, rata-rata orang mempunyai 0,14 gr kotoran yang masih menempel di bagian pantatnya. Jika hal ini terbilas air saat berenang, maka tentu saja sudah bisa mencemari air kolam renang tersebut.
Hal ini akan diperparah lagi ketika yang berenang ada yang memang sudah terjangkit diare. Di dalam kotoran manusia mengandung banyak bahkan jutaan kuman.
Infeksi diare yang terjadi di kolam renang pada umumnya disebabkan oleh bakteri cryptosporidium. Bakteri ini mampu bertahan di air kolam renang hingga berhari-hari karena memang fisiknya lebih kuat dan tahan terhadap kaporit.
Hepatitis A
Penyakit selanjutnya yaitu hepatitis A yang merupakan peradangan hati disebabkan oleh virus. Hepatitis A ini bisa menular ke orang lain melalui makanan, minuman, ataupun air yang sudah terkontaminasi.
Saat berenang, air kolam renang bisa tanpa sengaja tertelan. Sementara air kolam sudah terkontaminasi virus seseorang yang terjangkit penyakit hepatitis A.
Muntaber
Muntaber atau gastroenteritis bisa terjadi setelah berenang karena disebabkan oleh bakteri yang sama dengan penyebab diare. Muntaber dapat menyebabkan meradangnya usus, sehingga menimbulkan beragam gejala masalah pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, bahkan demam tinggi. Gejala yang terjadi bisa 5-10 hari.
Swimmer’s ear
Saat berenang, telinga bisa dengan mudah kemasukan air. hal ini bisa menjadi penyebab terjadinya infeksi telinga atau yang disebut dengan swimmer’s ear.
Resiko penyakit ini terjadi karena kelembaban sisa air serta bakteri yang masuk ke telinga setelah berenang. Bakteri tersebut kemudian berkembangbiak dan meluas hingga menyebabkan telinga bengkak, merah, panas, bahkan terasa nyeri.
Lebih parahnya lagi bisa sampai keluar nanah. Pada kasus yang lebih ekstrim lagi, infeksi ini dapat mengakibatkan demam, serta rasa nyeri yang menyebar di area wajah, kepala, leher, dan pendengaran.
MRSA
MRSA atau methicillin resistant staphylococcus aureus merupakan sejenis kuman staph yang memang sudah resisten akan antibiotik tertentu. Infeksi ini sebagian besar merupakan infeksi kulit seperti jerawat, bisul, dll.
Penyakit ini dianggap ringan oleh kebanyakan orang. Namun pada kasus yang serius, penyakit ini bisa menimbulkan gejala parah seperti kulit berwarna merah, bengkak, nyeri, bernanah, dan disertai demam.
MRSA ini tidak dapat bertahan lama di kolam renang yang sudah memiliki pH normal dan sudah disterilkan. Namun, penyebarannya bisa saja terjadi melalui air kolam renang baik itu melalui kontak langsung ataupun tidak dengan pengunjung yang sudah terinfeksi penyakit ini.
Itulah beberapa penyakit yang penularannya bisa melalui air kolam renang. lebih rentan lagi, jika anda berenang di kolam renang umum.
Untuk itu, sebelum berenang ada baiknya perhatikan dahulu bagaimana kondisi air. Air yang bersih dan sehat sudah memiliki kategori seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Saat berenang, usahakan untuk tidak menelan air kolam karena penularan penyakit bisa dari cara tersebut.
Demikian ulasan tentang tata cara merawat kolam renang musim hujan. Jika Anda kesulitan / tidak memiliki waktu untuk merawat kolam renang sendiri, Anda bisa menghubungi kami, sebagai konsultan jasa perawatan kolam renang profesional.